Kamis, 19 Agustus 2010

Ternak Kepiting

Kepiting ternyata sangat mudah untuk ditangkar. Sudah begitu, cuma membutuhkan waktu 15 hari untuk memanennya. Si capit ini juga bisa hidup di segala jenis air, baik laut, payau, dimaupun air tawar. Ayo siapa berminat, mumpung pemainnya masih terbilang langka.
Memelihara kepiting ternyata sangat mudah. Saking mudahnya, Sulikan, seorang penangkar kepiting di Desa Bedanten, Gresik, Jawa Timur, tak membutuhkan waktu lama untuk menjadi pengusaha yang tergolong sukses. Berkat kepiting, dalam tempo enam tahun Sulikan yang cuma lulusan SMU sudah mampu membangun rumah megah bertingkat, plus perabotan yang lumayan mewah. Untuk wira-wiri, Sulikan memiliki sebuah sepeda motor Honda keluaran terbaru. "Pokok-nya usaha kepiting ini sangat menjanjikan," tutur Sulikan kepada KONTAN.
Sehari-hari Sulikan tak perlu berbasah-basah mengurusi kepitingnya. Juga ia tak perlu bolak-balik ke pasar menjajakan dagangannya. Cukup duduk-duduk di rumah, dalam satu bulan uang Rp 3 juta sudah pasti masuk di kantungnya. Dalam menjalankan bisnis, Sulikan dibantu dua orang pegawai yang dibayar rata-rata Rp 20.000 per hari. Untuk pemasaran, dua orang penadah tetapnya setia mengunjungi sejak lima tahun yang lalu. Malah, penadah ini datang sendiri ke rumah tanpa perlu sulit-sulit memasarkan ke pedagang. "Kepiting ini hanya untuk ekspor ke Singapura dan Hongkong, sebagian kecil yang dikonsumsi hotel-hotel di Jakarta," papar Sulikan.
Namun, kisah sukses Sulikan tak datang begitu saja. Awalnya, seperti para tetangga di kampungnya, Sulikan juga menekuni usaha udang windu. Maklum, saat itu komoditas tersebut memang sedang tren. Sayang, tambak milik Sulikan terlalu kecil untuk memelihara udang windu, juga jenis ikan lainnya. Ukuran tambak yang hanya 10 x 25 meter persegi membuat ia harus lama menunggu panen. Menghadapi kenyataan itu, Sulikan nyaris putus asa.
Untunglah di tengah kegalauan memikirkan nafkah bagi lima orang anaknya yang masih kecil-kecil, mendadak ia teringat akan 10 ekor kepiting yang dipelihara di kolam kecil, di samping rumahnya. Ternyata, biarpun cuma di kolam kecil, pertumbuhan kepiting itu sangat pesat. Tak seperti udang windu maupun ikan yang membutuhkan ruangan luas. Seketika itu pula ia berubah pikiran untuk menekuni penangkaran kepiting. "Saya yakin, kalau 10 ekor saja begitu gemuk dalam 15 hari, jika 100 ekor di kolam saya pasti gemuk pula," pikir Sulikan waktu itu.
Selanjutnya, tanpa pengetahuan yang cukup soal kepiting, Sulikan membeli satu kuintal bibit atau sebanyak 400 ekor seharga Rp 1,25 juta hasil tangkapan penduduk setempat untuk ditangkarkan. Ajaib dan seperti dalam dugaan, kepiting-kepiting ini tambah gemuk dan sangat laku dijual di pasar. Maka, sejak saat itu Sulikan menjadi salah satu pelopor penangkaran kepiting di kampungnya, dan mungkin hanya satu-satunya. Umumnya warga Desa Bedanten Kecamatan Bungah, 17 km arah utara kota Gresik, Jawa Timur, ini mengembangkan budi daya bandeng atau udang windu dengan lahan tambak yang luas-luas karena bibitnya mudah.
Membuat penangkaran kepiting memang tak sulit. Kalaupun ada yang rada rumit, paling-paling masalah pengadaan bibit. Sebab, hingga saat ini belum ditemukan teknologi untuk mengembangbiakan kepiting dalam kolam. Bahwa teknologi pengembangbiakan itu belum ditemukan, bisa dimaklumi. Oleh kaum petambak, kepiting dianggap sebagai predator lantaran doyan memangsa ikan-ikan kecil dan benih. Alhasil, jika kepiting berkembang biak di alam bebas niscaya ia akan diburu, lalu dimusnahkan.
Langkah pertama menangkar kepiting adalah menyediakan kolam dengan kedalaman air 80 cm, bisa air tawar atau payau. Jadi, dimungkinkan penangkaran di kolam rumah. Kemudian sebarlah bibit-bibit kepiting. Dalam tempo 15 hari, kepiting jantan sudah tampak gemuk. Adapun yang betina lebih lama lagi, sekitar 25 hari. Guna menghindari capitnya, memanen kepiting sebaiknya menggunakan jala.
Bagaimana makanannya? Sangat gampang. Untuk 1 kuintal atau 400 ekor bibit kepiting, sediakan saja ikan kecil-kecil yang dicacah sebanyak 10 kg. Harga pakan pun sangat murah, cukup sediakan Rp 750 untuk 1 kg ikan kecil-kecil. Artinya, dalam satu hari Sulikan hanya perlu menyisihkan duit Rp 7.500 untuk pakan bagi 1 kuintal bibit kepiting.
Adapun airnya hanya perlu diganti tiap satu minggu. Perlu diperhatikan, air tidak boleh terlalu panas atau dingin. Agar kepiting tidak berkeliaran jauh, pinggir-pinggir kolam cukup dipagari plastik tebal.
Ketika waktu panen tiba, hasilnya sangat mengejutkan. Dari 1 kuintal bibit, yang gagal paling-paling hanya 5 kg. Walau begitu, kepiting mati masih laku dijual di pasar lokal dengan kualitas rendah. Kematian kepiting bukan karena penyakit, umumnya karena stres lantaran suhu atau desak-desakan dengan kepiting lain. "Setahu saya kepiting paling kebal terhadap penyakit ketimbang jenis ikan lain," jelas Sulikan.
Dalam masa penangkaran, seekor kepiting seberat 1 ons bisa bertambah berat hingga 2,5 ons. Harganya di pasaran bervariasi tergantung jenis kelamin kepiting. Untuk bibit kepiting jantan harganya Rp 10.000 per kg. Jika sudah ditangkarkan selama 15 hari, sekilogramnya bisa laku Rp 19.000. Adapun untuk bibit betina harganya Rp 12.500. Setelah ditangkar 25 hari, harga sekilogramnya bisa Rp 30.000.
Bisa hidup di segala
jenis air
Kini, setelah berkecimpung sejak 1994, penangkaran kepiting Sulikan patut dibanggakan. Sekali tabur benih yang dilakukan saban setengah bulan bisa mencapai 1,5 kuintal kepiting. Pendapatan rata-rata kotor bisa mencapai Rp 5 juta. Sebab, dalam satu bulan kolam kecilnya itu mampu memanen dua kali. Dari angka tersebut sudah pasti Rp 3 juta dipegang oleh Sulikan, sisanya untuk membeli bibit dan pakan serta membayar dua pegawainya. Adapun harga tambak bervariasi tergantung dari dekat dan jauhnya dengan sungai. Tapi, menurut Sulikan, memelihara kepiting tidak harus ditambak.
O, ya, jenis yang ditangkarkan Sulikan adalah kepiting tambak. Kepiting tambak sering ditemui di kolam-kolam tambak bercirikan hijau kecoklatan. Yang besar beratnya bisa mencapai 2,5 ons. Namun, kata Sulikan, semua jenis kepiting bisa ditangkarkan dan bisa dikonsumsi. Kepiting laut yang sering disebut Rajungan memiliki ciri warna kemerahan dan berukuran besar bisa mencapai 0,5 kg. Kepiting ini biasa dijaring para nelayan di laut lepas.
Kepiting rawa-rawa berukuran lebih besar lagi. Bobotnya bisa mencapai 1 kg dengan warna keputih-putihan. Biasanya jenis ini tinggal di daerah mangrove atau hutan bakau pinggir laut. Kepiting kali juga bisa ditangkarkan. Pabrik terasi dan petis sangat membutuhkan bahan ini selain pabrik makanan ternak. Tapi, sepengetahuan Sulikan, banyak orang yang menganggap remeh jenis kepiting ini.
Semua jenis kepiting ini mampu tinggal di darat selama tiga hari. Hal ini menguntungkan segi pemasaran kepiting sampai ke konsumen karena ketika kepiting tiba di tangan konsumen kepiting masih hidup. "Dua orang pengepul saya paling suka kepiting hidup, karena katanya kepiting ini ketika sudah sampai di negara tujuan ekspor masih bisa benapas dan harga masih tinggi," ceritanya.
Adapun kepiting yang paling digandrungi konsumen adalah kepiting betina yang memiliki telur di punggungnya. Cara melihat telur ini dengan menyingkap kulit punggung. Untuk memastikannya, dekatkanlah pada cahaya lampu atau matahari. Konon kepiting betina yang memiliki telur ini lebih mahal karena rasanya jauh lebih sedap.
Pengemasan kepiting memiliki cara tersendiri, yaitu dengan melipat capit dan kaki kepiting lalu mengikatnya dengan tali plastik. Hal ini untuk mengantipasi agar kepiting tidak berkeliaran selama dalam perjalanan ke konsumen. "Capit yang bebas malah menakutkan para konsumen," kata Sulikan.
Kendati begitu, penangkaran kepiting bukannya tak memiliki risiko. Kecuali pengadaan benih yang masih bergantung dari buruan, Sulikan sangat mencemaskan datangnya musim hujan. "Saya harus sering mengatur lintas air agar tidak," ujarnya. Sebab, jika meluber, itu berarti bencana untuk petambak lain. "Kepiting kan merupakan predator bagi udang dan ikan-ikan di tambak," katanya.

Kamis, 05 Agustus 2010

jum'at, 06 agustus 2010

hari ini bener2 aneh...tumben gua jam segini belum mau tidur padahal tadi malem habis begadang tp klo tidur sekarang pasti nantinya bakal kebablasan dan ngga bisa sholat jum'at..., daripada nggak sholat trus juga dimarahin tuhan yang maha esa, mndingan gua tahan aja deh..., biarpun kepala rasanya rada teler, trus mata juga rada swepet...
sambil menunggu

Selasa, 20 Juli 2010

my deary

selasa, 20 juli 2010

Seperti biasa gua bangun sekitar jam setengah satu siang, cuacanya lumayan terik. Benar-benar tidur yang melelahkan... karena sepanjang perjalanan mimpi, tak henti-hentinya segerombolan nyamuk dengan lembut dan penuh kasih sayang selalu berterbangan kesana-kemari dengan suaranya yang brisik dan sesekali hinggap untuk menghisap ganja..., eh ma'af maksudnya menghisap darah.... hadoh..., bikin tidur gua nggak tentram.
Setelah bangun, gua langsung ngajedok di depan komputer, buka facebook sebentar kemudian dilanjutkan dengan maen game WOW, klo bahasa tegalnya disebut World of Warcraft....
Sekitar 2 jam gua maen game tiba2 temen gua yang namanya iip dateng dan langsung berkata " wei gian joe pengen mangan ora...., gianan keburu ntek lawuhe, ndoge tinggal siji maning"
"sing bener...?" gue rada ga percaya.
Buru-buru gua nyelonong ke dapur, ternyata benar juga... telornya tinggal sebiji..., tanpa kompromi lagi langsung aja gua sikat....sambil makan, gua kembali buka facebook....
Ternyata bete juga buka facebook, so'alnya cewe2 ga mau klo di ajak chat..., apalagi diminta no hp nya...."huh suombong buener"..mentang2 wajahnya cantik2..., jd mereka ga mau klo di ajak chat, biasalah cewe jaman sekarang, ngeliat cowo hanya dari tampangnya saja, dah gitu cewe sekarang paling seneng kalo digombalin....hah bikin bingung ajah...
Abis makan gua langsung buka game lagi ngelanjutin perjalanan Tsasuke dalam mencari herbal sesekali masuk ke dungeon heroic dan bergabung bersama pemaen2 yang laen.
Sekitar jam 3 kurang..., di pojok kiri bawah pada layar monitor terlihat tulisan (SERVER)shutdown in 0:15..., yang artinya sekitar 15 menit lagi server bakal istirahat.... waduh....padahal masih jam 3, masa mau maintenance sih...? bisikku dalam hati bukan dalam sarung.
Tapi ada untungnya juga sih klo maintenace, jadi gua bisa maen internet sesuka hati...
TENG !!!! akhirnya sa'at-sa'at yang ditunggu dateng juga..., game tiba-tiba log-out dengan
sendirinya pertanda koneksinya putus....
He he.... sekarang giliran bersenang-senang...maen internet sesuka hati
Ketika buka fb, ada teman gw yg minta diajarin caranya bikin blog tapi lewat chat di fb...langsung aja gua kasih tau caranya tapi rupanya temen gw itu orangnya rada teler jadi apa yang gua omongin ga bisa di pahami....duh bikin kesel aja (kalo di diterjemahin dalam bahasa jerman... duh gawe dugal bae)
Akhirnya dengan terpaksa gua bilang sama dia " ya wis ngko kita sing gawe..."
kemudian dia jawab " sip lah"
enak temen bocah kuh ya..., masa kita sing gawe..., dasar panci bocor, bisik gue dalem hati
Bersambung coy.....